YUDAS
MATIUS 27:1-10
Siapakah orang yang paling tidak
bisa diampuni oleh umat Kristen? Semua orang bisa diampuni kesalahannya, tapi
kecuali orang ini. Siapa dia? Namanya adalah Yudas Iskariot.
Semua umat Kristen membencinya
bahkan mengutuknya. Dalam kebanyakan ajaran kekristenan, setiap kali berbicara
tentang Yudas, dia pasti jadi objek kebencian umat Kristen. Ke manakah sifat
pengampun umat Kristen? Bagaimana dengan ajaran Yesus yang mengatakan “Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu?” (Matius 5:44). Apakah
ajaran ini tidak berlaku untuk Yudas?
Mungkin kita akan mengatakan,
bukankah Yesus sendiri yang mengatakan “Anak Manusia memang akan pergi sesuai
dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya
Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia
tidak dilahirkan.” (Matius 26:24). Jadi kita akan berpendapat bahwa jelas
memalui ayat ini, Yudas tidak layak menerima pengampunan, dia layak mendapat
celaka. Tapi jika diperhatikan baik-baik, ayat tersebut tidak berbicara tentang
dosa yang tidak terampuni, tetapi mengenai hardikan bahwa orang yang
menyerahkan Anak Manusia memang layak untuk mendapat celaka. Ayat ini seperti
kalimat, “Setiap manusia memang akan mati, tapi celakalah orang yang membunuh
sesamanya.”
Jika berbicara tentang
pengampunan, Yesus sangatlah pengampun. Bahkan di atas kayu salib, Yesus sempat
memohonkan pengampunan kepada Bapa untuk orang-orang yang menyalibkanNya,
seharusnya itu juga termasuk untuk orang yang telah menyerahkanNya (Yudas), “Ya
Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas
23:34).
Yudas sesungguhnya sama seperti
Petrus dan juga setiap kita, yaitu sama-sama sering gagal memahami rencana
Allah, sama-sama inginnya rencana sendiri yang terjadi dan bukan rencana Allah.
Yudas memahami bahwa Yesus adalah Mesias yang akan memerdekakan Israel dari
penjajahan romawi secara militer, tapi ternyata Yesus tidak melakukan itu.
Begitu juga dengan Petrus dan murid-murid yang lainnya, mereka memahami Yesus
sebagai mesias yang mempunyai kekuasaan militer yang akan membebaskan mereka
dari penjajahan. Bahkan Petrus sampai menyangkal Yesus saat mengetahui Yesus
sudah tidak berdaya, dan dia takut ikut ditangkap bersama Yesus.
Yudas dan Petrus sama-sama
menyesal karena telah gagal memahami rencana Allah. Dalam Matius 27:3-4 kita
melihat Yudas menyesal dengan mengembalikan uang yang dia dapat, Yudas juga
sadar bahwa dia telah berdosa karena telah menyerahkan orang yang tidak
bersalah. Petrus pun begitu, setelah menyangkal Yesus, dia pun menangis dengan
sedihnya (Matius 26:75). Mereka sama-sama menyesal, namun yang menjadi
perbedaan adalah bagaimana sikap setelah itu. Yudas menyesal dan setelah itu
bunuh diri. Petrus menyesal dan lalu berdiam diri, merasa diri tidak layak.
Petrus kembali bangkit, setelah Yesus hadir mengobati luka penyesalannya dan
memberinya kesempatan kembali (Yohanes 21:15-19).
Mungkin jika Yudas tidak bunuh diri, Yesus akan memberinya
kesempatan kembali sama seperti Petrus yang diberi pengampunan dan kesempatan.
Yesus adalah Tuhan yang Maha Pengampun. Mungkin di antara kita juga sering
gagal dalam menyelami rencana Tuhan. Kita sering menuruti ego sendiri. Kita
lebih suka rencana kita yang dikabulkan oleh Tuhan, dan rencana Tuhan mengikuti
rencana kita.
Mungkin banyak di antara kita
yang seperti Yudas dalam memaksakan rencana kita sendiri, namun adakah di
antara kita yang menyesal seperti Yudas? Setelah tahu rencananya tidak sesuai
dengan rencana Allah, lalu menyesal. Jangan-jangan kita lebih parah dari Yudas,
setelah tahu rencana kita tidak sesuai dengan rencana Tuhan, lalu rencana kita
berantakan, kita justru menyalahkan Tuhan. Tidak ada penyesalan sama sekali.
Jika begitu, kita lebih buruk dari Yudas.
Atau mungkin ada juga di antara
kita yang sama seperti Yudas, penuh penyesalan. Tetapi jangan sampai putus asa
lalu bunuh diri. Jika kita menyesal, datanglah kepada Tuhan memohon ampun.
Tuhan pasti akan memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki diri. Jika sudah
diberi kesempatan kembali, jangan sia-siakan kesempatan itu.
Nuryanto Gracia
Penawaran Sofa Rattan
BalasHapusPenawaran Kursi Rattan
Penawaran Meja Rattan
Penawaran Lounger Rattan
Penawaran Ayunan Rattan
Penawaran Daybed Rattan
Penawaran Kursi Malas Rattan
Penawaran Pot Rattan
Penawaran Vas Rattan
Penawaran Tempat Tidur Rattan
Penawaran Dipan Rattan
Penawaran Basket Rattan
Penawaran Keranjang Rattan
Penawaran Keranjang Buah Rattan
Penawaran Sofa Rotan Alami
Penawaran Kursi Rotan Alami
Penawaran Meja Rotan Alami
Penawaran Lounger Rotan Alami
Penawaran Ayunan Rotan Alami
Penawaran Daybed Rotan Alami
Penawaran Kursi Malas Rotan Alami
Penawaran Pot Rotan Alami
Penawaran Vas Rotan Alami
Penawaran Tempat Tidur Rotan Alami
Penawaran Dipan Rotan Alami