Kamis, 07 November 2013

HUMOR: MENYEGARKAN JIWA


HUMOR: MENYEGARKAN JIWA

AMSAL 16:24

Apakah humor merupakan suatu hal yang baik? Tidak juga. Loh mengapa begitu? Karena humor terdiri dari berbagai macam jenis dan tidak semuanya baik dan membangun.

Berikut ini beberapa jenis humor. Pertama humor parikena, isinya lelucon yang menyindir, tapi tidak terlalu kasar. Humor ini biasanya dipakai seorang bawahan kepada atasannya atau adik kelas kepada kakak kelas. Kedua, Satire, atau sinisme. Berbeda dengan humor nomor satu, humor ini muatan ejekannya lebih dominan. Dasarnya adalah kecenderungan memandang rendah orang lain. Ketiga, Pelesetan. Orang Barat menyebutnya imitative atau parody. Isinya, memelesetkan segala sesuatu yang populer sehingga nampak lucu dan mengundang tawa orang yang melihatnya. Di Indonesia kita kenal band yang suka memelesetkan lagu-lagu populer, namanya team-lo. Keempat, Slapstick, humor yang berkaitan dengan nuansa fisik. Gigi maju, badan pendek, atau bibir “dower.” Kelima Olah logika, jenis humor yang didasarkan pada gaya analisis, biasanya dipakai oleh kalangan terdidik. Sekarang kita mengenalnya dengan standup comedy. Keenam ”Superioritas-inferioritas. Lelucon ini muncul karena melihat cacat, kebodohan, atau kesalahan pihak lain. Ketujuh, humor Seks. Humor yang menjurus keporno-pornoan, bahkan full porno. Kedelapan, humor yang sekarang sedang berkembang pesat di beberapa stasiun televisi yang besar, yaitu humor yang menggunakan benda-benda untuk (seakan-akan menyakiti) orang lain. Kita bisa melihat contohnya dalam acara opera van java yang awal-awal munculnya menarik perhatian kita dengan menjatuhkan atau memukul orang lain dengan styrofoam. Selain itu ada facebookers yang menuangkan bedak ke kepala orang lain. Yang sekarang baru saja booming adalah YKS, benda apapun digunakan di sana untuk membuat lucu seperti foam, es batu, balsam dsb.

Dari macam-macam humor tersebut kita melihat bahwa ada humor yang membangun dan ada humor yang menjatuhkan, karena merendahkan sesama manusia. Humor yang baik tidak hanya sekadar lucu tapi juga membangun orang yang melihat dan mendengarnya. Sebagai pengikut Kristus kita diajak untuk menghibur, bukan menjatuhkan. Jangan sampai humor yang kita sampaikan bukannya menyegarkan jiwa, justru mematahkan jiwa. Amsal 16:24 menuliskan, “Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.”
Nuryanto Gracia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar