YESUS
KRISTUS RAJA SURGAWI SEJATI
YEREMIA
23: 1-6; MAZMUR 46; KOLOSE 1:9-20; LUKAS 23:33-43
“Raja para penjahat.” Jika ada yang
memberikan Yesus julukan tersebut, kita
setuju atau tidak? Banyak dari antara kita mungkin tidak setuju. Kita dengan
penuh keyakinan akan berkata Yesus adalah Raja Mahakuasa. Dia Maha Agung. Tidak
layak dijuluki Raja para penjahat.
Kolose 1:16 mengatakan singgasana,
kerajaan, pemerintah maupun penguasa diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Itu artinya
semua penguasa yang ada di bumi berada di bawah kuasaNya. Jadi tidak mungkin
Tuhan yang Maha Besar tersebut dapat dijuluki Raja para penjahat.
Yesus berbeda dengan para raja yang
diceritakan dalam Yeremia 23:1-6. Dalam perikop tersebut diceritakan tentang
raja Yehuda dan Israel Utara yang tidak memedulikan nasib bangsanya. Allah murka
dengan para raja tersebut. Begitu murkanya hingga Allah mengatakan dalam Yer
23:2 “Kamu telah membiarkan kambing dombaKu terserak dan tercerai berai, dan
kamu tidak menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu
perbuatan-perbuatanmu yang jahat.” Yesus berbeda dengan para raja tersebut.
Yesus sangat memikirkan nasib umatNya. Oleh karena itu, Dia rela mati untuk
menebus dosa kita. Jadi tidak layak menyebut Yesus sebagai Raja para penjahat.
Di satu sisi memang Yesus adalah Raja
Maha Kuasa yang kekuasaanNya mengatasi apapun yang ada di bumi. Tapi kita
jangan terjebak hanya di satu sisi tersebut. Orang banyak, pemimpin-pemimpin,
prajurit-prajurit terjebak hanya pada sisi tersebut sehingga mereka memiliki
konsep bawa Raja yang Mahakuasa itu seharusnya mempunyai kekuatan yang luar biasa
sehingga dapat lepas dari proses penyaliban (Luk 23:35,37). Tapi kenyataannya
Yesus tidak lepas dari kayu salib itu. Yesus justru membiarkan diriNya
disalibkan bersama kedua penjahat di kanan dan kirinya.
Di sisi yang lain, dapat dikatakan Yesus
adalah Raja para penjahat. Siapakah penjahatnya? Kita. Apakah kita tidak sadar
bahwa kita semua adalah penjahat? Adakah di antara kita orang baik? Tidak, kita
semua adalah penjahat. Penjahat yang seharusnya dihukum karena dosa yang telah
kita perbuat. Tapi karena Yesus adalah Raja yang mengasihi umatNya, Dia rela
mati untuk kita, para penjahat.
Tapi penjahat seperti apakah kita?
Penjahat yang tidak percaya bahwa Yesus mampu menyelamatkan kita sehingga
mempertanyakan kuasa Yesus seperti penjahat pertama? “Bukankah Engkau adalah
Kristus? Selamatkanlah diriMu dan kami!” (Luk 23:39). Atau kita seperti
penjahat kedua yang menyadari kesalahannya sehingga dia memang pantas dihukum dan
yakin sepenuhnya bahwa Yesus memang sungguh Raja (Luk 23:41-42)?
Perhatikan kisah selanjutnya, Yesus
menyelamatkan penjahat yang memiliki iman kepadaNya. Yesus memang Raja para
penjahat. Dia memang mati untuk para penjahat. Dia memang menyelamatkan para
penjahat, tapi tidak sembarangan penjahat. Yang dapat menerima keselamatan
dariNya adalah penjahat yang menyadari kesalahanNya dan beriman penuh
kepadaNya. Apakah kita termasuk penjahat tersebut yang menyadari kesalahan dan
beriman penuh kepada Kristus? Atau kita masih seperti penjahat yang pertama?
Nuryanto Gracia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar