MENTAL KEONG
KEJADIAN 12: 10-20
“Mental keong” kata yang ini
sering diberikan kepada manusia yang tidak berani mengambil resiko atau tidak
berani melakukan sesuatu karena takut gagal. Padahal sesungguhnya penggunaan
kata tersebut untuk orang-orang yang tidak berani mengambil resiko, kurang
tepat. Keong masuk ke dalam cangkangnya bukan karena dia takut mengambil resiko
tapi karena dia melihat ada bahaya di depannya. Itu adalah cara dia
mempertahankan dirinya. Setiap binatang mempunyai cara untuk mempertahankan
diri. Apakah menghindari diri dari bahaya adalah sesuatu yang salah? Tidak.
Amsal 22:3 mengatakan, “Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah
ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.”
Berarti keong termasuk bijak, kan? Dia bersembunyi saat melihat malapetaka.
Menghindar dari malapetaka memang
tidak salah, tetapi tidak berani mengambil resiko atau takut gagal adalah
sebuah kesalahan. Apapun yang kita lakukan pasti ada resikonya. Bahkan saat
kita tidak berani melakukan sesuatu karena takut mendapatkan resiko,
sesungguhnya kita juga sudah mendapatkan resikonya yaitu tidak mendapatkan
apapun.
Kita tidak bisa terhindar dari
resiko hidup. Jangan kabur, hadapilah setiap masalah dengan bijak. Abraham (dalam
Kejadian 12: 10-20) tidak berani mengambil resiko dengan mengatakan Sarai
adalah istrinya, sehingga dia berbohong dengan mengatakan Saraui adalah
adiknya. Abraham memang tidak mendapatkian hal buruk dari kebohongannya, tapi
orang-orang di sekitarnya yang mendapatkan hal buruk tersebut.
Hadapilah tantangan yang datang. Jangan
lari. Jika kita lari, bisa jadi orang-orang di sekitar kita yang mendapatkan
hal buruk gara-gara kita. Jangan takut, Tuhan selalu menguatkan kita.
Nuryanto Gracia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar