Jumat, 20 September 2013

ETIKA PERGAULAN


ETIKA PERGAULAN

FLP 2:14-15

Menolong orang baik atau tidak? Kebanyakan dari kita akan menjawab bahwa menolong adalah tindakan yang baik. Coba perhatikan kisah Yesus dalam Mrk 1:35-39, dalam perikop itu orang banyak mencari Yesus. Mereka berharap Yesus menolong mereka. Namun apakah Yesus menolongnya? Tidak. Yesus justru pergi ke tempat lain (Mrk 1:38). Apakah itu artinya Yesus melakukan hal yang tidak baik karena Yesus tidak mau menolong?  

Jika kita melihat pengemis dipinggir jalan lalu tergerak untuk membantunya, itu baru disebut kedasaran etis, bukan etika. Kesadaran etis sering muncul secara spontan tanpa disadari sepenuhnya oleh kita, berbeda dengan etika. Etika adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan disengaja. Etika mengajak kita untuk melakukan suatu tindakan secara rasional. Oleh karena itu etika juga berbicara alasan mengapa kita melakukan tindakan tertentu.

Yesus tidak menolong orang banyak tersebut karena Dia sadar bahwa alasan Dia menolong orang banyak bukan untuk mengabulkan semua permintaan mereka, tapi untuk memberitakan Injil. Orang-orang banyak tersebut datang bukan untuk mendengarkan Injil, mereka hanya mau disembuhkan. Itu lah sebabnya Yesus lebih memilih pergi ke tempat lain untuk memberitakan Injil.

Dalam pergaulan harusnya kita tidak hanya memiliki kesadaran etis, kita juga dituntut untuk beretika sesuai nilai-nilai kristiani. Ketika teman dalam kesulitan kita memang harus menolong mereka tetapi kita tidak bisa langsung menolong begitu saja, kita harus tahu dulu kenapa dia bisa terlibat dalam masalah tersebut. Jangan-jangan jika kita menolongnya justru membuat dia tambah malas. Misalnya dia tidak mengerjakan PR atau tidak mencatat di kelas karena malas. Karena merasa menolong teman adalah tindakan yang baik maka kita mengerjakan PRnya atau meminjamkan catatan kita.

Paulus mengingatkan bahwa angkatan ini adalah angkatan yang bengkok hatinya, jangan mudah tertipu oleh muka iba mereka. Jangan menolong para pemalas. Pertimbangkan segala sesuatu dengan seksama sehingga “kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia” (Flp 2:15).
Nuryanto Gracia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar