INISIATIF ALLAH MEMELIHARA ALAM
KEJADIAN 6: 9 – 22
Saat
kita membaca kisah Nuh dalam Kejadian 6: 9 -22, biasanya apa yang pertama kali
kita pikirkan tentang Allah dalam kisah tersebut? Kebanyakan dari kita berpikir
Allah dalam kisah tersebut adalah Allah yang menghukum dan membinasakan, Allah
yang mengakhiri hidup segala mahluk di bumi karena bumi telah penuh dengan
kekerasan (Kejadian 6: 13). Selama ini ketika membaca kisah Nuh tersebut, kita
juga hanya berpusat pada Allah yang mengasihi Nuh, tapi coba kita lihat dalam
sudut pandang yang berbeda. Kisah tersebut tidak melulu bercerita tentang air
bah dan Nuh. Kisah tersebut memberi gambaran kepada kita betapa Allah begitu
mengasihi alam.
Allah berinisiatif mencegah alam
rusak lebih jauh lagi akibat dari manusia yang menjalankan hidup yang rusak di
bumi (Kejadian 6: 13). Oleh karena itu, Allah meminta Nuh membawa segala yang
hidup dari segala mahluk masing-masing sepasang ke dalam bahtera agar “terpelihara
hidupnya bersama-sama dengan engkau” (Kejadian 6: 19). Bahtera yang Allah minta
Nuh buat tidak hanya untuk Nuh dan keluarga tetapi juga untuk para binatang
agar hidup mereka terpelihara.
Dari kisah
ini kita melihat, bukan Nuh atau keluarga yang berinisiatif untuk membangun
bahtera, ataupun membawa mahluk hidup sepasang-sepasang, melainkan Allah yang
terlebih dahulu berinisiatif. Namun tidak berhenti pada inisiatif Allah saja,
Allah juga melibatkan Nuh dan juga keluarganya agar memelihara para mahkluk
hidup tersebut. Allah meminta Nuh membawa segala yang dapat dimakan “untuk
menjadi makanan bagimu dan juga bagi mereka” (Kejadian 6: 21). Kata “mereka”
yang dimaksud dalam ayat tersebut bukanlah keluarga Nuh melainkan para makhluk
hidup. Jadi Allah melibatkan Nuh dan juga keluarga untuk memelihara para makhluk
tersebut atau dengan kata lain, Allah berinisiatif memelihara alam dan juga
mengajak kita memelihara alam.
Mulai dari
hal-hal kecil dalam rumah, kita dapat ikut memelihara alam. Misalkan, mematikan
AC dan lampu saat akan meninggalkan rumah untuk waktu yang cukup lama, mencabut charger
HP setelah HP selesai diisi ulang, tidak membuka pintu kulkas terlalu lama,
mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan, matikan screen saver laptop/komputer jika sudah tidak digunakan, tidak
menggunakan bahan styrofoam, menanam setidaknya satu pohon baik langsung di
tanah maupun di pot, dan masih banyak contoh lainnya yang dapat kita lakukan
dalam keluarga untuk memelihara alam.
Allah
telah berinisiatif memelihara alam beserta isinya. Allah saat ini pun mengajak
kita untuk ikut terlibat dalam memelihara alam. Mau kah kita seperti Nuh yang “melakukan
semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah
dilakukannya”? (Kejadian 6:22).
Nuryanto Gracia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar