Rabu, 02 Oktober 2013

INISIATIF ALLAH MEMELIHARA ALAM


INISIATIF ALLAH MEMELIHARA ALAM

KEJADIAN 6: 9 – 22

                Saat kita membaca kisah Nuh dalam Kejadian 6: 9 -22, biasanya apa yang pertama kali kita pikirkan tentang Allah dalam kisah tersebut? Kebanyakan dari kita berpikir Allah dalam kisah tersebut adalah Allah yang menghukum dan membinasakan, Allah yang mengakhiri hidup segala mahluk di bumi karena bumi telah penuh dengan kekerasan (Kejadian 6: 13). Selama ini ketika membaca kisah Nuh tersebut, kita juga hanya berpusat pada Allah yang mengasihi Nuh, tapi coba kita lihat dalam sudut pandang yang berbeda. Kisah tersebut tidak melulu bercerita tentang air bah dan Nuh. Kisah tersebut memberi gambaran kepada kita betapa Allah begitu mengasihi alam.

                Allah berinisiatif mencegah alam rusak lebih jauh lagi akibat dari manusia yang menjalankan hidup yang rusak di bumi (Kejadian 6: 13). Oleh karena itu, Allah meminta Nuh membawa segala yang hidup dari segala mahluk masing-masing sepasang ke dalam bahtera agar “terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau” (Kejadian 6: 19). Bahtera yang Allah minta Nuh buat tidak hanya untuk Nuh dan keluarga tetapi juga untuk para binatang agar hidup mereka terpelihara.

                Dari kisah ini kita melihat, bukan Nuh atau keluarga yang berinisiatif untuk membangun bahtera, ataupun membawa mahluk hidup sepasang-sepasang, melainkan Allah yang terlebih dahulu berinisiatif. Namun tidak berhenti pada inisiatif Allah saja, Allah juga melibatkan Nuh dan juga keluarganya agar memelihara para mahkluk hidup tersebut. Allah meminta Nuh membawa segala yang dapat dimakan “untuk menjadi makanan bagimu dan juga bagi mereka” (Kejadian 6: 21). Kata “mereka” yang dimaksud dalam ayat tersebut bukanlah keluarga Nuh melainkan para makhluk hidup. Jadi Allah melibatkan Nuh dan juga keluarga untuk memelihara para makhluk tersebut atau dengan kata lain, Allah berinisiatif memelihara alam dan juga mengajak kita memelihara alam.

                Mulai dari hal-hal kecil dalam rumah, kita dapat ikut memelihara alam. Misalkan, mematikan AC dan lampu saat akan meninggalkan rumah untuk waktu yang cukup lama,  mencabut charger HP setelah HP selesai diisi ulang, tidak membuka pintu kulkas terlalu lama, mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan, matikan screen saver laptop/komputer jika sudah tidak digunakan, tidak menggunakan bahan styrofoam, menanam setidaknya satu pohon baik langsung di tanah maupun di pot, dan masih banyak contoh lainnya yang dapat kita lakukan dalam keluarga untuk memelihara alam.

                Allah telah berinisiatif memelihara alam beserta isinya. Allah saat ini pun mengajak kita untuk ikut terlibat dalam memelihara alam. Mau kah kita seperti Nuh yang “melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya”? (Kejadian 6:22).

Nuryanto Gracia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar