BATSYEBA
2 SAMUEL 11: 1-5, 12: 24-25; MATIUS 1:6
“Pernikahan politik.” Istilah ini dipakai untuk menunjuk
kepada sepasang muda-mudi yang dinikahkan oleh orangtuanya karena alasan
politik atau alasan kepentingan perusahaan. Dengan menikahkan kedua insan
tersebut, diharapkan hubungan politik membaik atau perusahaan orangtuanya
semakin kuat. Orangtua yang menikahkan mereka mendapatkan keuntungan yaitu
hubungan politik atau perusahaan mereka semakin membaik. Lalu bagaimana dengan
muda-mudi yang dinikahkan tersebut? Bagaimana dengan perasaan mereka?
Bisa jadi ada yang akhirnya bisa mencintai pasangannya
setelah proses pernikahan terjadi, tapi bisa juga ada yang tidak mencintai
pasangannya karena pernikahan mereka memang terjadi atas dasar politik, bukan
atas dasar cinta. Mereka menikah karena terpaksa. Rasa sakit yang mendalam
mungkin mereka alami. Sakit karena harus memaksakan diri menikahi orang tidak
mereka sayang, dan sakit karena harus meninggalkan orang yang sebenarnya mereka
cintai demi menikahi orang lain yang tidak mereka cintai. Yah, itulah
pernikahan politik.
Bagaimana dengan Batsyeba? Apakah Batsyeba juga mengalami
yang namanya pernikahan politik dengan Raja Daud? Tidak. Hal itu tidak mungkin,
mengingat Batsyeba hanyalah istri dari seorang prajurit (2 Samuel 11:3). Apa gunanya
seorang raja melakukan pernikahan politik dengan seorang istri prajurit? Tidak ada
pengaruhnya sama sekali terhadap keadaan politik. Lalu mengapa Daud mengambil
Batsyeba menjadi istrinya (2 Samuel 11:27). Nafsu. Yah karena nafsu. Nafsu yang
tidak dapat dikendalikan membawa Daud pada perzinahan dengan Batsyeba hingga
perempuan itu hamil (2 Samuel 11: 2-5). Pernikahan politik sudah sangat
menyakitkan, apalagi ini pernikahan karena nafsu yang dipaksakan.
Jika kita dalam posisi Batsyeba, kita akan merasakan betapa
sakitnya hati Batsyeba. Perempuan lemah, tidak berdaya dari masyarakat biasa
yang tidak dapat melawan kehendak buruk rajanya. Dia ingin berontak tapi tak
kuasa melawan kekuasaan sang raja. Dia hanya bisa membersihkan dirinya dari
kenajisan, setidaknya itulah yang dapat dilakukannya (2 Samuel 11:4).
Betapa sakitnya dia ketika mengetahui dirinya mengandung
akibat dari perlakuan buruk rajanya kepadanya. Sakitnya makin bertambah ketika
dia mengetahui suaminya mati (2 Samuel 11:26). Akhirnya dia menikah dengan
Daud. Beberapa bulan dia mencoba mengobati luka hatinya, sambil terus merawat
anak dalam kandungannya. Namun ketika anak itu lahir, justru anak itu kena
tulah selama tujuh hari. Bisa kita bayangkan betapa sakitnya hati Batsyeba
menyaksikan anaknya selama tujuh hari menderita sakit yang amat sangat. Hingga akhirnya
anaknya mati. Betapa sakit hatinya, di depan matanya dia melihat penderitaan
anaknya dan kematian anaknya, Daud pun berusaha menghiburnya (2 Samuel 12:24). Luar
biasa sakit hati yang dialami oleh Batsyeba.
Batsyeba pasti tidak membayangkan dia akan mengalami sakit
hati luar biasa bertubi-tubi seperti itu. Mungkin juga kita pernah mengalami
keadaan sakit hati yang bertubi-tubi hingga untuk bangkit pun kita sudah tidak
sanggup lagi. Untuk menatap matahari pagi pun kita sudah tak ingin lagi. Luar
biasa sakitnya, entah sakit yang diakibatkan oleh orang yang jauh dari kita
ataupun orang terdekat dengan kita (sahabat, pacar/istri/suami, keluarga).
Namun ketahuilah, Tuhan tidak pernah membiarkan kita terus
menerus terpuruk dalam sakit hati kita. Batsyeba Tuhan pulihkan. Dia mengobati
sakit hati Batsyeba dengan memberikannya seorang anak yang dikasihi Tuhan dan
yang nantinya akan menjadi anak yang penuh hikmat, yaitu Salomo (2 Samuel 12:24).
Tidak hanya itu, anak itu kemudian hari menjadi salah satu bagian dari daftar
nenek moyang Yesus (Matius 1: 6-7).
Tuhan tidak hanya memulihkan luka sakit hatinya Batsyeba,
Dia juga merangkul Batsyeba dan menjadikannya bagian dari karya penyelamatan
Allah. Tidak hanya Batsyeba, Tuhan juga bisa memulihkan luka sakit hati kita, dan
memakai kita untuk pekerjaanNya. Datanglah padaNya dan biarkan Dia membalut
luka sakit hati yang menganga besar tersebut.
Nuryanto Gracia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar