NATAL:
FROM D-DAY TO V-DAY
IBRANI
1: 1-4; MATIUS 1:21
Natal adalah D-Day. Apa
itu D-Day? D-Day merupakan singkatan dari Decision Day, bukan Delicious Day. Seringkali
banyak di antara kita mengartikan Natal sebagai Delicious Day, harinya untuk
makanan mewah, pesta pora dan hura-hura. Natal bukan Delicous Day, natal dalah
Decision Day. Natal adalah D-Day, sekaligus V-Day. Apa maksudnya?
Dalam Perang Dunia II seluruh
dataran Eropa dikuasai Hitler. Pada suatu hari, tibalah saat yang menentukan.
Pasukan sekutu mendarat untuk membebaskan Eropa. Hari itu disebut
"D-Day" yaitu "Decision Day" atau Hari Penentuan. Tetapi
D-Day tidak berarti bahwa daratan Eropa langsung menjadi bebas. Samasekali
tidak. Yang terjadi adalah peningkatan dan percepatan pertempuran. D-Day
malah menimbulkan pertempuran besar yang mengakibatkan banyak penderitaan.
Pertempuran itulah yang kemudian membebaskan daratan Eropa. Akhirnya seluruh
daratan Eropa bebas. Itulah yang disebut "V-Day" yaitu
"Victory Day" atau Hari Kemenangan.
Natal adalah D-Day. Kedatangan Yesus
2000 tahun lalu sebagai penentuan bahwa Allah mau berdamai dengan umat
manusia dengan berbicara kepada manusia melalui perantaraan anakNya (Ibrani
1:2). Yesus datang dengan Injil yang membebaskan, yaitu berita kesukaan
mengenai pertobatan dan pembaharuan yang tersedia bagi manusia (Markus 1:15),
serta kebebasan, keadilan, kebenaran, dan kesejahteraan yang dikehendaki
Allah untuk dunia (Lukas
4:18-21). Sesudah mengutip ayat-ayat itu, Tuhan Yesus menegaskan,
"Pada hari ini genaplah nas ini ...." (Lukas 4:21).
Lalu, apa yang harus kita lakukan?
Dalam perumpamaan di Matius 24
Yesus berkata, "Berjaga-jagalah kamu". Ini bukan berarti menunggu
atau meramalkan masa depan. Melainkan turut bekerja dengan Yesus menampakkan
tanda-tanda Kerajaan Allah itu. Akan tibalah nanti suatu "V-Day",
dimana Allah sendiri akan menyempurnakan Kerajaan-Nya itu (baca Wahyu 21).
Sekarang kita hidup dalam babak
sejarah antara D-Day dan V-Day. Inilah babak peningkatan dan percepatan
tugas. Babak untuk mendengarkan dan mempendengarkan Injil.
(Disadur dari
buku Selamat Natal, Andar Ismail)
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar