MALU PUN DITUTUP DAN DIHAPUS
LUKAS 1: 26-38
Ada yang mengatakan bahwa budaya
malu harus ditumbuhkan di dalam diri generasi muda sekarang. Namun ada yang
perlu diperhatikan, tidak semua rasa malu harus ditumbuhkan. Setidaknya ada
tiga macam rasa malu.
Pertama, malu karena berbuat
salah. Malu yang pertama ini memang patut ditumbuhkan sehingga kita tidak akan
mengulangi kesalahan yang sama ataupun melakukan kesalahan yang lainnya. Kedua,
malu yang berhubungan dengan nilai-nilai kesopanan. Malu yang kedua ini juga
patut kita tumbuhkan. Rasa malu ini akan membuat kita tahu berperilaku di
tengah masyarakat. Remaja sekarang hampir kehilangan rasa malu ini. Banyak
remaja sekarang yang sudah tidak malu lagi berciuman bibir di tengah jalan,
mengenakan pakaian super ketat dan pendek di area publik, berkata-kata kotor
dan kasar, dan lain sebagainya. Ketiga, malu karena merasa diri hina. Nah malu
yang ini tidak perlu dikembangkan. Jika perlu dihilangkan dan diobati. Mengapa?
Rasa malu karena merasa diri kita
hina membuat kita jadi tidak percaya diri, dan membuat kita merasa bahwa diri
kita tidak berarti. Kita jadi tidak berani berteman, akhirnya kita pun menutup
diri dan anti sosial. Rasa malu yang seperti ini harus segera diobati dan
dihilangkan.
Banyak hal yang membuat seseorang
menganggap dirinya hina. Bisa karena luka masa lalu, didikan orangtua yang
selalu membanding-bandingkan dan menjelekkan anaknya, dan bisa juga karena pandangan
orang-orang sekitar tentang kita.
Jika kita mempunyai teman yang
seperti itu, bantulah dia mengobati dan menghilangkan rasa hina dalam dirinya
dengan menunjukkan bahwa mereka berharga bagi kita. Jika kita yang dalam posisi
tersebut, ingatlah bahwa Allah begitu mengasihi dan menghargai kita. Zakharia
pun menyadari hal tersebut ketika isterinya yang dicap mandul ternyata bisa
hamil, sehingga dia mengatakan "Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan
sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang" (Lukas 1:25).
Elisabet, istri Zakaria yang mandul itu pun akhirnya hamil juga, karena tidak
ada yang mustahil bagi Tuhan. (Lukas 1: 36-37). Tuhan mampu membuat yang hina jadi berguna.
Nuryanto Gracia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar