Senin, 26 Agustus 2013

LORD, I TRUST YOU



LORD, I TRUST YOU
MATIUS 9:1-8

Jika kita sakit, kita akan berdoa apa kepada Tuhan? Pada umumnya, kita akan berdoa meminta kesembuhan. Jika tidak sembuh, masih kah kita percaya kepada Tuhan atau kita justru menghujatnya?  Banyak sekali orang yang melayani Tuhan, ketika masalah datang mereka menganggap jika berdoa kepada Tuhan pasti langsung dikabulkan karena mereka rajin melayani Tuhan. Pada saat tidak dikabulkan, mereka akan kecewa dan sakit hati kepada Tuhan. Bahkan mereka menghujat Tuhan dan akhirnya pun banyak yang menjadi ateis karena sakit hati kepada Tuhan.
Ketika kita percaya kepada Tuhan, itu bukan sekadar pengakuan di mulut tetapi penyerahan utuh seluruh hidup kita kepada kehendak Tuhan. Apapun yang Tuhan berikan, kita percaya pasti itu yang terbaik untuk kita.
Dalam Matius 9:1-8, kita melihat Yesus tidak langsung menyembuhkan orang lumpuh tersebut. Yesus justru pertama-tama, mengampuni dosanya, bukan menyembuhkan sakitnya. Yesus tahu apa yang menjadi kebutuhan utama orang tersebut.
Pada zaman Yesus, banyak orang yang percaya bahwa penyakit itu terjadi karena dosa yang mereka lakukan. Orang lumpuh ini termasuk salah satunya yang memahami hal tersebut. Yang membuat dia terpuruk bukanlah kelumpuhannya melainkan keberdosaannya. Dia merasa dirinya berdosa dan hina sehingga dia tidak bisa menerima keadaan diri sendiri. Oleh karena itu lah, Yesus pertama kali mengampuni dosanya agar citra dirinya pulih.
Jika tidak dimotivasi oleh orang lain, manusia masih dapat bangkit namun jika diri sendiri yang tidak dapat memberikan motivasi itu, sampai kapanpun manusia itu tidak akan pernah bangkit dari keterpurukannya. Yesus tahu akan hal tersebut. Yesus tahu apa yang paling menjadi kebutuhan utama orang lumpuh tersebut. Yesus tahu apa yang menjadi setiap kebutuhan kita. Jawaban doa untuk setiap orang berbeda, karena setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda. Mau kah kita tetap percaya kepada Tuhan? Mau kah kita terus berujar, “Lord, i trust You?

NURYANTO GRACIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar