Senin, 26 Agustus 2013

MENGIKUT YESUS DAN MENJADI PELAYAN-NYA

MENGIKUT YESUS DAN MENJADI PELAYAN-NYA
1 RAJ 19:15-21, MAZ 16, GAL 5:1,13-15, LUK 9:51-62.

Ada yang tahu siapakah yang bisa menjadi ibu bebek? Kita pasti akan dengan cepatnya menjawab, ibunya bebek yah pasti bebek juga. Eits, nanti dulu. Siapapun bisa menjadi ibu bebek. Semua benda bergerak yang pertama kali dilihat oleh bebek ketika menetas akan dianggap sebagai ibunya dan mereka akan mengikuti benda tersebut. Kita bisa menjadi ibu bebek, bahkan mainan yang bergerak pun bisa menjadi ibu bebek. Anak bebek akan mengikuti ibunya ke mana pun ibunya pergi.

Apakah selama ini kita mengikut Yesus pun sama seperti bebek mengikuti ibunya? Pertama kali kita lahir, kita diperkenalkan kepada Yesus. Seluruh keluarga kita juga memang Kristen. Jadi kita mengikut Kristus karena memang dari kecil kita sudah terlahir Kristen. Jadi sama seperti bebek yang mengikuti ibunya pun tanpa kesadaran pribadi, kita pun mengikuti Yesus selama ini tanpa kesadaran pribadi.

Ada yang mau ikut Yesus ke mana saja Dia pergi (Luk 9:57). Yesus bisa saja menerima mereka, namun Yesus tidak ingin mereka sekadar mengikutinya. Oleh karena itu, Yesus ingin mereka ikut Dia dengan kesadaran diri penuh. Mereka juga harus sadar segala konsekuensi jika ingin mengikutinya (Luk 9:58). Yesus kemudian mengajak orang lain tapi mereka ada yang meminta izin untuk menguburkan ayahnya dan ada juga yang ingin minta izin terlebih dahulu dengan orang tuanya (Lukas 9:59, 61). Kisah ini mirip dengan kisah Elisa yang meminta ijin ke Elia agar dia diberi kesempatan terlebih dahulu untuk berpamitan dengan orangtuanya (1 Raja 19:20). Dalam kisah tersebut Elia mengijinkan Elisa namun dalam cerita Yesus, Yesus tidak mengijinkan mereka bertemu orangtuanya, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati. Sebelumnya banyak yang mengira bahwa Yesus adalah Elia (Luk 9:19). Oleh karena itu, Yesus ingin mengatakan bahwa Dia lebih besar dari Elia. Mengikut Yesus tidak sama dengan mengikut Elia.

Mengikut Yesus adalah panggilan. Panggilan untuk merdeka dari dosa. Namun itu bukan berarti setelah dimerdekakan Yesus kita bisa hidup seenaknya. Mengikut Yesus tidak seperti bebek yang mengikuti induknya ke manapun juga pergi tanpa melakukan apapun. Mengikut Yesus justru artinya kita harus ikut terlibat bersama Yesus melayani seorang akan yang lain oleh kasih (Gal 5:13)

Saudara-saudari, apakah kita sudah mengikut Yesus sesuai kesadaran kita sendiri atau justru hanya ikut-ikutan orang tua, teman bahkan mungkin pacar? Apakah kita sudah mengikut Yesus dengan ikut terlibat aktif menjadi pelayan-Nya atau justru bermalas-malasan? Mari ikut Yesus dengan kesadaran diri penuh dan kerinduan untuk terus melayani. Jangan menjadi bebek Kristen, yang jadi Kristen karena ikut-ikutan dan hanya sekadar ikut tanpa melakukan apapun.

Nuryanto Gracia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar