Senin, 26 Agustus 2013

MENEMBUS DAN MENGATASI BATAS KELEMAHAN FISIK



MENEMBUS DAN MENGATASI BATAS KELEMAHAN FISIK
Flp 2: 19-30; Gal 4:13

Jika kita tidak  mempunyai tangan, apakah kita bisa bermain gitar? Mungkin akan ada yang menjawab, “Tidak ada tangan saja saya tidak bisa bermain gitar, apalagi tidak ada tangan.” Atau mungkin juga ada yang berkomentar, ”Bagaimana caranya bermain gitar tanpa tangan?”
Jika tidak mempunyai tangan dan kaki, apakah kita bisa berenang? Mungkin juga akan ada yang berpendapat sama seperti pertanyaan saya yang sebelumnya.
Tampaknya tidak masuk akal pertanyaan-pertanyaan saya di atas. Bermain gitar jelas harus menggunakan tangan, jika tidak ada tangan yah tidak bisa bermain gitar. Berenang juga harus menggunakan kaki dan tangan, jika kaki dan tangan tidak ada yah tidak bisa berenang. Betul, biasanya memang bermain gitar menggunakan tangan, berenang menggunakan kaki dan tangan. Namun hal ini tidak berlaku untuk Tony Melendez dan Nick Vujicic.
Tony memang tidak mempunyai tangan untuk bermain gitar tapi dia masih mempunyai kaki. Walaupun tampak sulit untuk bermain gitar menggunakan kaki, namun berkat kegigihannya dia berhasil melampui batas kelemahan fisiknya dan dia mampu bermain gitar dengan kakinya. Nick Vijicic tidak mempunyai kaki dan tangan layaknya manusia normal, namun berkat kerja kerasnya dia mampu menembus batas kelemahan fisik tersebut, akhirnya dia mampu berenang tanpa kaki dan tangan.
Begitu pula dengan Epafroditus dan Paulus, dalam kelemahan fisik yang membuat mereka hampir mati, mereka tetap setia melayani Tuhan. Bahkan kehadiran mereka membawa sukacita, “supaya bila kamu melihat dia, kamu dapat bersukacita pula dan berkurang dukacitaku” (Flp 2:28).
Apakah kamu juga mempunyai kelemahan fisik? Apakah kamu juga mau berusaha untuk keluar dari batasan tersebut sehingga kamu bersukacita dan orang lain pun dapat turut bersukacita? Dalam tiap kelemahan, Tuhan memberikan kelebihan. Temukanlah kelebihanmu agar kamu percaya diri, namun jangan lupa juga temukan kekuranganmu, agar kamu tetap rendah hati.


Nuryanto Gracia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar